Jumat, 01 April 2011

Panduan Pengembangan RPP Seni Budaya Berkarakter

I. Pendahuluan
Dalam rangka mengimplementasikan pogram pembelajaran yang sudah dituangkan di dalam silabus, guru harus menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP merupakan pegangan bagi guru
dalam melaksanakan pembelajaran baik di kelas, laboratorium, dan/atau lapangan untuk setiap Kompetensi dasar. Oleh karena itu, apa yang tertuang di dalam RPP memuat hal-hal yang langsung berkait dengan aktivitas pembelajaran dalam upaya pencapaian penguasaan suatu Kompetensi Dasar.
Dalam menyusun RPP guru harus mencantumkan Standar Kompetensi yang memayungi Kompetensi Dasar yang akan disusun dalam RPP-nya. Di dalam RPP secara rinci harus dimuat Tujuan Pembelajaran,Materi Pembelajaran, Metode Pembelajaran, Langkah-langkah Kegiatan pembelajaran, Sumber Belajar, dan Penilaian
II. Langkah-langkah Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Mencantumkan identitas
• Nama sekolah
• Mata Pelajaran
• Kelas/Semester
• Alokasi Waktu

Kamis, 24 Maret 2011

Tari-Tarian Dan Masyarakat Indonesia

Indonesia adalah negara yang kaya atas keragaman budaya dan suku bangsa. Setiap suku bangsa dan budaya memiliki ciri dan kekhasan yang berbeda-beda antara satu daerah dengan daerah lainnya. Perpaduan budaya antar suku bangsa dapat mempengaruhi perubahan. Hal ini disebut akulturasi. Perbedaan pengaruh budaya dari satu suku bangsa dan suku bangsa lain terjadi karena adanya kontak budaya dan hal ini sulit dihindari. Pengaruh tersebut sa;ah satunya terjadi pada budaya seni tari. Pada tari klasik Jawa Yogyakarta dan Surakarta dikenal istilah Hasto Sawando, yang tertuang pada sikap tubuh, tangan dan kaki yang antara lain adalah ngithing, nyempurit, ngepel, ngruji. Konsep tentang sikap tari tersebut di Jawa dipahami sebagai bentuk sikap anggota gerak yang kerap disebut motif tangan, kaki, dan badan.

Pada tari-tarian manca daerah, tarian merupakan bentuk seni pertujukan, akan tetapi pada sisi tertentu tarian merupakan bentuk ritual upacara dan perayaan hari besar di daerah tertentu pula. Kondisi ini menggambarkan bahwa perbedaan tujuan dan bentuk penyajiaannya pada ujungnya mempengaruhi format pertunjukan dan peran fungsi tari di masyarakat. Pada tarian daerah yang ada di daerah tertentu musik iringan tarinya digunakan adalah seperangkat gamelan slendro dan pelog yang disebut satu pangkon. Di daerah lain banyak menggunakan alat musik yang terdiri dari kendang, kenthong, keprak, gitar, terbang/rebana, akordion, dan masih banyak lagi. Lagu-lagu yang digunakan ada yang memiliki jenis lagu Islami dalam bentuk salawatan. Tetapi pada sisi lain, lagu yang ada terdiri dari lagu-lagu jenis keroncong, dan masih banyak lagi yang antara lain adalah lagu-lagu dolanan dan lagu-lagu daerah tertentu yang ada di sekitar tarian tersebut.

Ciri Khas Warna Baju Bodo Sulawesi Selatan

Warna tentu mempunyai arti dari setiap karakteristiknya, demikian pula dengan warna baju bodo. Baju bodo merupakan nama jenis kostum atau pakaian adat yang terdapat di Sulawesi selatan, pakaian ini juga digunakan di dalam pelaksanaan tari tradisional yang hampir menyebar ke setiap suku di wilayah
Sulawesi selatan.

Adapun jenis warna yang digunakan dalam tarian tradisional Sulawesi selatan adalah warna merah, hijau, dan warna kuning, yang kesemuanya syarat dengan makna. Adapun pakaian
untuk pria disebut baju balla dada, atau baju yang berbentuk jas yang tertutup, yang pada umumnya menggunakan warna merah, biru, dan warna hitam.

Warna-warna ini merupakan warna dasar yang sering digunakan di dalam pelaksanaan persembahan tari tradisional Sulawesi selatan, warna-warna tersebut melambangkan perwatakan orang-orang Bugis-Makasar.

Baju bodo adalah baju adat Bugis-Makassar yang dikenakan oleh perempuan. Sedangkan Lipa' sabbe adalah sarung sutra, biasanya bercorak kotak dan dipakai sebagai bawahan baju bodo.

Kamis, 17 Maret 2011

Mengenal Seni Tari Di Indonesia


Indonesia merupakan negeri yang memiliki berbagai keunikan, termasuk keunikan dalam kesenian daerahnya. Seni tari merupakan salah satu unsur budaya masyarakat Indonesia yang tak terbilang banyaknya. Berbagai jenis tarian daerah diciptakan oleh masyarakat, baik tarian secara tunggal, berpasangan, kelompok bahkan sampai jenis tarian massal atau kolosal.
Berdasarkan latar belakang kemunculannya seni tari di Indonesia terbagi menjadi tiga, yaitu :
1. Tari Daerah (Tari Rakyat)
     Tari daerah merupakan tari-tarian yang lahir dari masyarakat biasa sebagai lambang kegembiraan dan rasa suka cita. Pada zaman dahulu, setiap musim panen tiba masyarakat berkumpul untuk merayakannya. Dalam acara seperti itulah masyarakat menari sebagai pernyataan rasa suka cita. Tari-tarian seperti itu kemudian terus menjadi tradisi. Namun, tarian ini
tidak memiliki aturan-aturan yang tertulis dan baku sehingga bentuk tariannya sangat bervariasi.